Social Icons

youtube youtubefacebookgoogle plusDensus 99rss feedemail

Wednesday, April 10, 2013

Fatwa Jihad Sex, Misyar in The War


13 gadis Tunisia rela berjihad seksual bagi pemberontak Suriah


Sebanyak 13 perempuan Tunisia baru-baru ini dikabarkan menuju wilayah utara Suriah yang saat ini dikuasai kelompok pemberontak untuk menawarkan diri mereka sebagai pekerja seks kepada para pejuang dari kelompok oposisi.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (5/4), kejadian ini muncul di tengah mencuatnya keprihatinan terkait fatwa yang beredar di Internet yang menyerukan agar perempuan untuk melakukan jihad melalui seks.
Pekan lalu Menteri urusan Agama Tunisia, Noureddine al-Khadimi, menghimbau kepada kaum perempuan agar tidak terpengaruh oleh seruan yang dibuat ulama dari luar Tunisia, yang dilaporkan telah membuat sejumlah fatwa seksual.

Khadimi juga menolak fatwa jihad seksual itu dan meminta kepada rakyat Tunisia serta institusi negara agar tidak merespon himbauan itu.
Sebuah koran asal Tunisia bahkan pernah menulis seorang lelaki Tunisia sampai menceraikan istrinya dan keduanya langsung menuju Suriah kira-kira satu bulan lalu. Hal ini dilakukan sang suami agar istrinya dapat melakukan hubungan seksual dengan pejuang pemberontak Suriah dan melakukan jihad seksual.


Pernyataan dikeluarkan Khadimi ini muncul setelah tersebarnya sebuah pesan tidak dikenal di Internet yang menyerukan agar perempuan muda mendukung para pejuang oposisi Suriah dengan cara memberikan layanan seks sebagai tujuan untuk melakukan jihad seksual.
Sementara itu, dari beberapa laporan yang beredar di media sosisal dan situs di Tunisia menyebut bahwa fatwa yang memanggil agar perempuan muslim melakukan jihad melalui seks itu dikait-kaitkan dengan Syekh Muhammad al-Arifi.
Namun, sumber terdekat Syekh Muhammad al-Arifi membantah bahwa syekh telah mengeluarkan fatwa itu dan menegaskan bahwa siapa saja bisa menyebarkan fatwa itu. (densus 99 on merdeka.com)


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment