Social Icons

youtube youtubefacebookgoogle plusDensus 99rss feedemail

Thursday, January 08, 2015

Makam Imam Nawawi Dibom Sekte Wahabi

Hari Rabu, (7/1), Suriah kembali diguncang oleh ledakan bom. Kali ini targetnya adalah makam Imam Nawawi, seorang ulama besar Islam, ulama kenamaan mazhab Syafii pada abad ke-7.

Kantor berita lokal wilayah Nawa merilis video berdurasi  01:03 menit yang berisi rekaman singkat puing-puing makam Imam Nawawi pasca diledakkan oleh sekawanan orang tak dikenal, sebagaimana komentar dalam video tersebut.

Namun, dalam jejaring sosial facebook, beberapa warga Nawa menulis bahwa pagi tadi antara pukul 4 dan 5 Subuh ada sebuah mobil milik Jabhah Nusrah (JN) yang membawa sejumlah personil dengan senapan mesin. Mereka menanam bahan peledak tepat di tengah-tengah makam Imam Nawawi. Suara ledakan bom tersebut terdengar sampai ke seluruh penjuru kota Nawa.


Sebelum peledakan makam Imam Nawawi ini, Jabhah Nusrah yang berafiliasi kepada sekte Wahabi ini juga pernah meledakkan makam seorang sahabat Nabi SAW., Ammar bin Yaser, yang juga terletak di Suriah. Kebiasaan mereka, setelah meledakkan kuburan-kuburan yang mereka anggap pusat terjadinya syirik, mereka tertawa terbahak-bahak sambil meneriakkan kalimat takbir, Allahu Akbar. [sm/mosleminfo.com)
 

 Biografi Singkat Imam Nawawi

Hampir 4 tahun lebih beliau makan roti kering dan minum air putih, tidak ada waktu untuk masak masakan enak, karena sibuk belajar. Buah-buahan yang berlimpah di pasar-pasar Damascus pun jarang beliau makan, karena khawatir yang beliau makan itu adalah buah-buahan hasil dari tanah wakaf milik umat Islam. Cerita tentang karamah beliau memenuhi buku-buku yang menceritakan tentang karamah Ulama, antara lain disebut bahwa ketika menulis di malam hari, cahaya memancar dari ujung jari-jari beliau, sehingga menerangi tempat beliau menulis. Beliau meninggal di usia yang relatif sangat mudah, pada umur yang sangat produktif, yaitu 45 tahun.

Beliau adalah Imam Hafez Muhayeddin Abu Zakarya Yahya bin Syaraf Nawawi, yang lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, nisbah kepada kampung beliau yaitu Nawa, sebuah desa di Propinsi Dar’a di selatan Damascus. Beliau lahir di Nawa (1233 M), belajar, mengajar dan menulis karya-karyanya di Damascus, sebelum meninggal beliau kembali ke kampungnya Nawa, dan meninggal dunia di kampung itu.

Beliau, di umur yang sangat berkah tersebut, meninggalkan karya yang luar biasa, tercatat lebih dari 20 karya besar, antara lain Syarh Sahih Muslim sekitar 12 jilid, Majmu Syarh Muhazzab 20 jilid, dan yang paling fenomenal menjadi Best Seller sepanjang masa adalah Riyadhus Shalihin, yang diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa dunia.

Meskipun beliau relatif muda, tapi di kalangan ulama zamannya beliau sangat dihormati, seorang Ulama teladan. beliau meninggalkan banyak karya tulis dan murid-murid yang kemudian menyebar pemikiran beliau.

Pernah suatu ketika, Sultan yang berkuasa di Damascus yang akan memerangi Tartar, karena ekonomi Negara terpuruk, sang Sultan berusaha mengumpulkan dana untuk membiayai perang dengan mengambil pajak dari masyarakat, semua Ulama dikumpulkan untuk ditanyakan pendapatnya, semua ulama setuju bahwa itu boleh secara syariat, kecuali Imam Nawawi yang tidak hadir. Sultanpun memanggil sang Imam dan menanyakan pendapat beliau.

“Saya setuju, apabila semua emas yang ada di istana dan seluruh perhiasan yang dipakai dayang-dayang Istana telah dikumpulkan dan tidak cukup, baru boleh mengambil pajak dari rakyat”. Kebijakan Pemerintah harus menguntungkan masyarakat, harus memberi kemaslahatan bagi masyarakat, bukan untuk keuntungan pribadi, golongan apalagi asing.

Hari ini(7/1), dapat berita dari seorang sahabat, dia mengatakan bahwa kuburan sang Imam pagi ini telah dihancurkan dengan bom yang ditanam di dalam kuburan. Beberapa aktifis oposisi mengatakan bahwa pelakunya adalah Jabhah Nusroh, karena kuburan itu adalah tempat syirik, dimana banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk ziarah, berdoa dan mencari berkah. Hasbunallah wani'mal wakil.

Beberapa tahun lalu aku pernah ziarah ke makam sang Imam, di atas kuburannya ada sebuah pohon yang sudah tua, tapi tidak berdaun, anehnya pohon itu masih segar, dan kalau kita lukai batangnya terlihat seperti pohon yang masih hidup. Rahimallah Imam Nawawi. (note: Saief Alemdar )

setelah dibom wahabi

sebelum dibom wahabi



3 comments:

  1. Ane heran deh, kenapa yaa media2 aswaja gemar mencomot berita2 dari syiah.

    Apa jangan2 bener kalo aswaja dgn syiah itu bersaudara?

    Contoh berita diartikel nyeleneh "sarkub" ini, menjadi bukti2 betapa mesranya hubungan aswaja dgn syiah.

    Simak bantahannya disini:
    http://m.arrahmah.id/news/2015/01/09/jabhah-nushrah-tidak-meledakkan-makam-imam-nawawi.html

    dan juga ini:
    http://m.hidayatullah.com/berita/kabar-dari-suriah/read/2015/01/08/36424/aktivis-suriah-hasbunallah-makam-imam-nawawi-diledakkan.html#.VtK0411b-o8

    ReplyDelete
  2. Itu cuman oknum saja,jadi jgn salahkan salafi karenah kita semua salafi artinya mengikuti manhaj dan akidah 3 generasi terdahulu yg di jamin Rasulullah dgn sebaik-baiknya umat,jadi itu hanya oknum.

    ReplyDelete