Social Icons

youtube youtubefacebookgoogle plusDensus 99rss feedemail

Monday, October 28, 2013

Tiga Pasukan Elit TNI Siap Tumpas Teroris

Tiga pasukan khusus TNI menyatakan siap diterjunkan untuk penanggulangan dan pemberantasan terorisme di Indonesia. Ketiga pasukan khusus TNI adalah:
  • Komando Pasukan Khusus (Kopassus) 
  • Detasemen Jala Mangkara (Denjaka)
  • Detasemen Bravo 90 (Den Bravo-90).


Mewakili ketiga pasukan elite tersebut, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayor Jenderal Agus Sutomo mengatakan, pihaknya memiliki kualifikasi untuk diturunkan memberantas dan menangkap teroris. Menurutnya, keterlibatan ketiga pasukan khusus ini, tinggal menunggu kebijakan Pemerintah.


"Kami dari pasukan khusus, memang punya kapasitas dan kemampuan, tinggal menunggu kebijakan," ujar Mayor Jenderal Agus Sutomo - (3/9/2013).



Bilamana dibutuhkan, sudah ada instruksi dari presiden, yakni Keppres Nomor 2 Tahun 2013, yang merupakan kelanjutan dari payung hukum Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Pasal 7b 14 menyebutkan opsi tugas atau kegiatan TNI yang masuk dalam operasi militer selain perang, "Di antaranya adalah penanggulangan terorisme".

Beranjak dari Indonesia sebagai Negara kepulauan yang riskan inviltrasi dan sabotase, maka pasukan elit Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) akan mengamankan. 

Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel pilihan dari Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL. Markas: Mako (Markas Komado) Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Dibentuk 13 November 1984

Pola rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando. Selangkah sebelum masuk ke Denjaka, setiap prajurit terpilih harus sudah berkualifikasi Intai Amfibi terlebih dahulu.

Spesialisasi :
  • Anti bajak laut, 
  • segala bentuk teror aspek laut, 
  • sabotase, 
  • intelijen,
  • dan kontra-intelijen
Setiap prajurit Denjaka harus memiliki kemampuan penanggulangan antiteror yang bermaterikan:
• Intelijen,
• Taktik dan teknik anti-teror, dan anti-sabotase,
• Dasar-dasar spesialisasi,
• Komando kelautan dan keparaan lanjutan

Selain itu, pada tingkat lanjut juga memiliki kemampuan:
  • Kualifikasi aifib dan Paska, 
  • Kemampuan menembak,
  • Kemampuan bela diri, 
  • Penguasaan taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat, laut dan udara,
  • Penguasaan taktik dan teknik untuk merebut dan menguasai Instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan dan personel yang disandera di objek vital di laut, 
  • Penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek laut,
  • Pengetahuan tentang terorisme dan sabotase, 
  • Penjinakan bahan peledak, 
  • Kemampuan survival, pelolosan diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.

(densus 99 sarkub on Harian Militer dan Konflik Bersenjata)


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment