Social Icons

youtube youtubefacebookgoogle plusDensus 99rss feedemail

Sunday, March 05, 2017

Sidoarjo Menolak Dai Wahabi Khalid Basalamah

Dilansir dari kantor berita NU Sidoarjo (nusidoarjo.org) bahwa Ansor Gedangan sebelumnya telah berunding di polsek Gedangan, Jumat 03 Maret 2017 dengan pihak keamanan dan Yayasan Masjid Salahuddin (YMS) selaku penyelenggara pengajian Ustadz Khalid Basalamah.

Perundingan tersebut meminta agar Khalid Basalamah tidak dihadirkan pada acara yang digelar YMS.

Ansor menolak kehadiran Khalid Basalamah dengan alasan isi ceramahnya bersifat provokatif mengancam keutuhan NKRI sebagaimana ceramah Basalamah sebelumnya di media sosial.

Hasil perundingan, pihak YMS akhirnya berjanji tidak akan mendatangkan Khalid Basalamah pada pengajian yang diselenggarakan Sabtu 04 Maret 2017. Namun YMS meminta pengajian tetap digelar dengan narasumber lainnya. Ansor dan keamanan pun menyepakatinya, kata Faiz Sabatha ketua PAC ansor Gerangan.

Paginya, Ahad 04 Maret 2017, YMS tetap menghadirkan Khalid Basalamah, mendengar hal itu GP. Ansor Sidoarjo langsung berbondong-bondong menuju tempat pengajian digelar.

Pihak YMS dianggap melanggar kesepakatan yakni tetap menghadirkan Khalid Basalamah meskipun sebelumnya pihak kepolisian tidak mengizinkannya dengan pertimbangan keamanan.

“Kami tidak ingin ada resisten dan bentrokan, oleh karena itu untuk mendatangkan Basalamah, saya pikir jangan dulu, ini pertimbangan keamanan dari kami,” tutur Anwar Nasir Kapolresta Sidoarjo.

Kedatangan Ansor tersebut bertujuan untuk mempertanyakan kepada YMS atas perjanjian yang telah disepakati. Dengan hadirnya Khalid Basalamah, Ansor Sidoarjo berhak untuk menyimak isi pengajian itu.

“Kami tidak mempermasalahkan pengajiannya, tapi pemateri dari pengajian itu yang menjadikan risih umat islam lainnya yaitu Ustadz Khalid Basalamah,” ujar Riza Ketua Cabang GP. Ansor Sidoarjo.

Seperti yang diketahui umat Islam di Indonesia bahwa isi pengajian Ustadz Khalid Basalamah sering berisi provokasi mendiskreditkan kelompok-kelompok lain, termasuk juga tidak sepakat dengan adanya NKRI, pungkas Riza.


Lebih lanjut seorang netizen aktivis menyan Jefri Nofendi memaparkan alasan sering ditolaknya khalid basalamah di berbagai tempat, sebagai berikut:

"Kesalahan fatal khalid basalamah dalam ceramahnya adalah menganggap NABI MUHAMMAD SAW bersetubuh dengan MAIMUNAH dan MARIA AL QIBTHI tanpa proses menikah dan menganggap keduanya bukanlah isteri NABI MUHAMMAD SAW melainkan hanya seorang budak biasa yang bebas digauli tanpa perlu dinikahi,

Itulah kesalahan fatal khalid basalamah karena secara tidak langsung menuduh NABI MUHAMMAD BIN ABDULLAH adalah seorang pezina, karena melakukan persetubuhan tanpa proses menikah disebutnya zina.

Akibat ucapan khalid basalamah yang serampangan itu berapa banyak ummat ISLAM jadi sakit hati dan akhirnya NABI MUHAMMAD SAW jadi bulan bulanan dan ejekan kaum KAFIR sebagai NABI yang menzinahi budak budak perempuannya.

Terkait ucapan khalid basalamah yang menvonis dan menuduh MAIMUNAH dan MARIA ALQIBTHI bukanlah isteri NABI MUHAMMAD SAW melainkan hanyalah budak saja sampai sekarangpun dia tidak pernah meminta maaf dan tidak menarik kembali perkataannya."


Begitu juga suara kyai muda NU KH. Ma'ruf Khozin mengajak memahami dengan pikiran jernih "Mengapa Dakwah Ustadz Salafi Ditolak", menuturkan: 

"Kita masih ingat Syekh Ali Jaber menyalahkan amaliah kita soal Qurban, namun akhirnya beliau minta maaf dan berjanji tidak mengulangi. Sampai hari ini dakwah beliau berjalan semarak, lancar dan aman. Tidak ada Ansor yang menghalangi apalagi memboikot.

Di negeri ini telah ada beberapa ustadz Salafi yang isi dakwahnya menyalahkan, membidahkan dan hal-hal yang jauh dari etika dakwah lainnya. Maka jika ada Ansor atau Banser yang menghalangi, bukanlah pada dakwahnya namun pada isi dakwah.

Ansor dan Banser ingin agar tidak terjadi 'kebakaran', sebab tugas Ansor bukan pemadam kebakaran, tetapi mengantisipasi dari para pendakwah yang membawa api permusuhan."

Salam Kopasus Aswaja
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment