Kasihan orang di atas korban mati sangit di Suriah. Mudah-mudahan keluarganya mengenalinya.
Lah bukannya mati Syahid karena memerangi Pemerintah dan Tentara Suriah?
Sayang sekali. Kalau melawan pemerintah dan tentara Israel yang jelas2 kafir dan kejam, baru mati syahid. Atau melawan tentara AS di Iraq dan Afghanistan.
Tapi 87% penduduk Suriah itu Muslim (74% Sunni dan 13% Syi’ah). Tentaranya juga begitu. Dan Suriah / Syams itu adalah negeri yang diberkahi Allah. Sementara Indonesia tak disebut dalam hadits. Jadi ya mati sangit karena membunuh sesama Muslim.
Tapi 87% penduduk Suriah itu Muslim (74% Sunni dan 13% Syi’ah). Tentaranya juga begitu. Dan Suriah / Syams itu adalah negeri yang diberkahi Allah. Sementara Indonesia tak disebut dalam hadits. Jadi ya mati sangit karena membunuh sesama Muslim.
Ketika haji wada, Nabi saw. bersabda kepadaku: Suruhlah orang-orang diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah sesudah kutinggalkan, kalian kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian membunuh sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.98)
Tapi pemerintah Suriah itu bukan Islam. Tapi rezim Syi’ah Nusairiyah Laknatullah, kata Khawarij Wahabi. Taruhlah bukan Islam. Yang namanya Bughot, tetap saja haram. Fir’aun itu Islam bukan? Fir’aun itu adalah orang yang paling kafir karena mengaku sebagai Tuhan. Paling KEJAM karena membunuh bayi-bayi yang tidak berdosa. Toh Allah melarang Nabi Musa bughot/berontak/melakukan perlawanan bersenjata terhadap Fir’aun.
Bughot itu haram bahkan thd Fir’aun sekalipun (Thaahaa 43-44) dan hukumannya adalah mati:
Arfajah Ibnu Syuraih Ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa datang kepadamu ketika keadaanmu bersatu, sedang ia ingin memecah belah persatuanmu, maka bunuhlah ia.” Riwayat Muslim.
Dari Abu Said al Khudriy bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila ada baiat kepada dua orang khalifah maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya.” (HR. Ahmad)
Terhadap seorang rakyat yang menghina dirinya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata:
“Aku tidak seburuk Fir’aun
Dan Kamu tidak sebaik Musa.
Apa firman Allah kepada Musa:
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” [Thaahaa 43-44]
“Aku tidak seburuk Fir’aun
Dan Kamu tidak sebaik Musa.
Apa firman Allah kepada Musa:
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” [Thaahaa 43-44]
Ibrahim, Musa, Muhammad, dan Pemuda Ashabul Kahfi tidak bughot/berontak thd Raja Namrudz, Fir’aun, dan penguasa Kafir Mekkah. Saat Nabi terluka akibat dilempari penduduk Thaif yg menolak dakwah Nabi, Malaikat menawarkan kepada Nabi untuk menghancurkan penduduk Thaif dgn gunung-gunung di sekelilingnya. Namun Nabi menolak: Siapa tahu nanti keturunan mereka jadi Muslim. Dan memang benar. Kita lihat negeri-negeri yang dilalui para Nabi tsb seperti Jazirah Arab, Iraq, Suriah, Palestina, Mesir, dsb saat ini jadi negeri2 Muslim. Bayangkan jika para Nabi bughot. Tentu sebagian besar rakyat di negeri2 tsb juga hancur.
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/04/23/hukum-bughot-pemberontakan-dalam-islam/
Terhadap Fir’aun yang tidak sholat dan mengaku Tuhan saja tidak boleh bughot, bagaimana dgn Assad yang masih sholat bersama2 dengan para Ulama Aswaja dengan cara Sunni?
Bashar Assad sholat di belakang Imam Sunni dengan tangan bersedekap. Sementara orang2 Syi’ah seperti Ahmadinejad tetap dengan tangan lurus. Kenapa Ahmadinejad tidak taqiyyah sementara Assad bersedekap? Ada yang bilang Assad itu Sunni. Bukan Syi’ah. Melihat cara sholatnya, memang benar Assad itu Sunni sholat dengan cara Mazhab Syafi’ie.
Dengan sholat begitu, harusnya kita paham Bashar Al Assad itu adalah MUSLIM. Orang Islam. Banyak dalil Nabi yang menyatakan demikian:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu (atau mengucapkan Tahlil): “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu [dulu juga kafir], lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ” [An Nisaa' 94]
Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
Rosululloh saw., bersabda:
Barang siapa yang sholat sebagaimana kami sholat, menghadap ke kiblat kami dan memakan sembelihan kami maka ia muslim.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhori no. 391
Barang siapa yang sholat sebagaimana kami sholat, menghadap ke kiblat kami dan memakan sembelihan kami maka ia muslim.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhori no. 391
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/10/26/jangan-mudah-mengkafirkan-sesama-muslim/
Cuma bagi Wahabi seperti MIUMI, MMI, Abu Jibril, dsb, dalil Nabi di atas tidak dianggap. Mungkin mereka punya “Hadits” sendiri.
Jadi hati-hati dalam berjihad. Carilah ilmu tentang itu.
Jangan cuma dengar media-media Wahabi yang menyebar fitnah dan peperangan seperti Radio Rodja, Yufid TV, Arrahmah, dsb. Coba dengarkan para Ulama Aswaja seperti di http://www.nu.or.id agar tidak tersesat.