Oman, negara anggota GCC (Gulf Cooperation Council), secara terang-terangan menentang “Proyek Perang Sectarian” yang sempit dan agresif yang dilancarkan oleh Negara Pusat Wahabi Dunia, Arab Saudi.
9 Desember 2013
Usulan Arab Saudi untuk forum Gulf Cooperation Council (GCC) menerima pukulan dalam Dialog di Forum IISS Manama, yang diadakan pada 7 Desember kemarin - menjelang pertemuan dewan di Kuwait, di mana para menteri berencana untuk membahas masalah tersebut.
Untuk waktu yang lama, Oman telah menolak untuk mengikuti Arab Saudi yang mengambil sikap konfrontatif terhadap Iran atau negara-negara Arab lainnya, seperti Suriah.
Tidak seperti Arab Saudi, Oman adalah masyarakat yang benar-benar Pluralistik dengan beberapa kelompok etnis dan agama hidup bersama dalam harmoni.
Meningkatnya ketegangan sektarian di seluruh wilayah Arab dan di wilayah Teluk sendiri harus dikhawatirkan di mana Sunni, Syiah dan Ibadhis selama ini selalu menjadi bagian dari keberagaman. Arab, Zanzibaris dan Baluchis hidup berdampingan secara damai tidak hanya di tingkat sosial, tetapi sebagai bagian dari aparat pemerintah. Setiap komunitas memainkan peran penting dalam perdagangan, militer dan keamanan.
Bagi Oman sendiri, Oman dibentuk dari keragaman dan pluralisme dan tidak dipahami sebagai dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya.
Oman juga mengkhawatirkan kebijakan luar negeri yang diambil oleh Uni Emirat Arab (UEA), dimana (setelah adanya pengaruh dari Arab Saudi) UEA telah pindah dari yang selama ini merupakan negara netral, yang selalu mengupayakan rekonsiliasi, menjadi negara yang terlibat dalam penggunaan kekayaan minyaknya untuk mempengaruhi panggung politik di negara-negara seperti Mesir.
Dalam KTT GCC nanti, Sangat mungkin bahwa negara-negara Teluk lainnya akan mengikuti langkah Oman ini. Dimana Arab Saudi mungkin akan menemukan dirinya semakin dikesampingkan, sementara negara-negara anggota GCC lainnya akan mengejar proyek-proyek mereka sendiri untuk hidup damai dengan Negara tetangga mereka, seperti Iran, dan memetik manfaat dari kerja sama ekonomi dan keuangan yang lebih besar.
Kebijakan baru mereka akan lebih mudah untuk penerapan politik di semua negara GCC dengan tidak didorong oleh agenda ideologis atau issue sektarian, dimana negara-negara GCC lainnya menghargai kemakmuran ekonomi mereka dan tidak bersedia untuk merusak kepentingan mereka sendiri dengan mengadopsi proyek perang sectarian yang dijalankan oleh Arab Saudi.
Sudah saatnya bagi Arab Saudi untuk mendengarkan tetangga sendiri dan meninggalkan proyek agenda “ekspansionis” yang mengancam perdamaian di masyarakat majemuk yang tidak mampu untuk terus terseret ke dalam proyek-proyek sektarian yang sempit dan agresif.
wangsit: http://www.al-monitor.com/ p