RAQQA - Seorang anggota ISIS di Suriah bernama Ali Saqr, 20, mengeksekusi ibu kandungnya, Leena Al-Qasem,45, atas tuduhan murtad atau keluar dari agama sebelumnya. Eksekusi di Kota Raqqa, Suriah itu dilaporkan kelompok pemantau Raqqa is Being Slaughtered Silently (RBSS).
Kelompok aktvis anti-ISIS di Suriah juga mengunggah foto anggota ISIS tersebut di media sosial. Eksekusi itu dilakukan di depan umum.
Kelompok aktvis anti-ISIS di Suriah juga mengunggah foto anggota ISIS tersebut di media sosial. Eksekusi itu dilakukan di depan umum.
”Eksekusi berlangsung pada hari Senin,” kata aktivis di Suriah dengan nama samaran "Tim Ramadhan" kepada media Jerman, Bild. Nama aktivis itu disamarkan karena informasi yang disampaikan bisa mengancam nyawanya.
Menurutnya, orang-orang di Raqqa berkumpul menyaksikan tindakan Ali Saqr mengeksekusi ibunya sendiri. Eksekusi dijalankan atas perintah “hakim” kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“setelah hakim membacakan putusan, Ali Saqr menembak ibunya dengan senapan serbu di kepala,” kata Ramadhan, yang dilansir Jumat (8/1/2016).
Laporan eksekusi anak terhadap ibunya itu muncul setelah sebelumnya jurnalis perempuan Suriah, Ruqia Hassan, juga dieksekusi karena memantau kehidupan di “khilafah” ISIS. Perempuan yang juga dikenal sebagai Nisan Ibrahim itu merupakan wartawan kelima yang dibunuh ISIS sejak Oktober 2015.
Pendiri RBSS, Abu Mohammed, mengungkap kata-kata terakhir Ruqia Hassan sebelum tewas.”Saya di Raqqa dan saya menerima ancaman kematian dan ketika ISIS akan menangkap saya dan membunuh saya itu oke, karena mereka akan memotong kepala saya dan saya memiliki martabat. Itu lebih baik daripada saya tinggal dalam penghinaan ISIS,” bunyi tulisan terakhir Ruqia. (sumber: sindonews.com/)