Ribuan
warga Pamekasan, Jawa Timur yang tergabung dalam Gerakan Santri dan
Pemuda Rahmatan Lil Alamin (Gasper), menggelar aksi unjuk rasa menolak
kedatangan Syafiq Riza Basalamah Lc, MA, Jumat (26/8/2016). Kedatangan
dai asal Jember ini karena dikenal berpandangan ekstrem dalam
ceramah-ceramahnya.
Warga
yang melakukan aksi datang dengan menumpangi mobil truk dan pikap.
Mereka turun di lingkaran monumen Arek Lancor dan berjalan kaki menuju
lokasi yang akan dijadikan tempat ceramah Syafiq Riza di Jalan
Diponegoro, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan.
Massa
yang akan menuju lokasi dihadang 160 aparat keamanan gabungan dari
Polisi, TNI dan Pol PP, agar tidak sampai ke lokasi ceramah Syafiq Riza.
Orasi massa digelar di depan Pasar Sore, sekitar 200 meter dari lokasi
kegiatan dakwah Syafiq Riza.
Orasi
penolakan Syafiq Riza terus dilakukan warga secara bergiliran.
Sedangkan perwakilan Gasper sedang melakukan negosiasi di kantor Polres
Pamekasan dengan pihak panitia yang mengundang Syafiq Riza.
Kepala
Bagian Operasional Polres Pamekasan, Komisaris Polisi Sarpan,
memerintahkan anak buahnya agar tetap siaga untuk mengantisipasi adanya
gerakan warga yang di luar prediksi. Sebab banyak warga yang datang
dengan membawa kayu dan bambu.
Gagalkan Ceramah Basalamah, Warga Ancam Kerahkan Massa
Proses negosiasi antara Gasper dengan perwakilan takmir masjid Ridwan
di kantor Polres Pamekasan, Jumat (26/8/2016) agar pihak masjid Ridwan
menggagalkan acara ceramah yang dihadiri Syafiq Riza Basalamah, tidak
menemukan jalan keluar.
Pihak masjid Ridwan enggan menghentikan kegiatan ceramah dan bersikeras akan mendatangkan Syafiq Riza.
"Tadi negosiasi kita agar kegiatan ceramahnya digagalkan, ternyata
ditolak. Suarat yang kami sodorkan di hadapan Kapolres Pamekasan tidak
tidak ditandatangani," ungkap Maltuful Anam, Ketua Gasper.
Karena ditolak, Gasper dan ribuan massa yang berunjuk rasa di sekitar
masjid Ridwan, di Jl Diponegoro, memilih membubarkan diri.
"Semua masyarakat dan santri silahkan pulang dan bubarkan demonstrasi ini," pinta Maltuf. Namun Gasper berjanji akan mendatangkan massa yang lebih banyak lagi
pada saat menjelang pelaksanaan ceramah digelar, mulai Sabtu (27/8/2016)
sore.
"Kami bertekad bahwa massa akan ditambah. Bentrok dengan mereka tak
ada masalah karena mereka tidak mau diajak negosiasi," tegas Maltuf.
Alasan Gasper Menolak Syafiq Riza Basalamah
Unjuk rasa ribuan warga Pamekasan yang tergabung dalam Gerakan Santri
dan Pemuda Rahmatan Lil Alamin (Gasper), Jumat (26/8/2016) untuk
menolak kedatangan dai Syafiq Riza Basalamah yang akan mengisi ceramah
di dua masjid di Pamekasan, karena didasari beberapa alasan.
Ketua Gasper Pamekasan, Maltuful Anam, menjelaskan, pertama karena
da'i asal Kabupaten Jember Jawa Timur itu, merupakan da'i yang
berpotensi sebagai pemecah umat. Ceramah-ceramah yang disampaikan oleh
Syafiq Riza yang sudah tersebar di berbagai media sosial, dianggap
menciderai amaliah dan tradisi keagamaan masyarakat Pamekasan.
"Umat Islam di Pamekasan tidak pernah ada gesekan dengan siapapun.
Namun jika diberikan ceramah oleh orang yang salah, bisa menimbulkan
gesekan sesama muslim," terang Maltuf.
Alasan kedua, Syafiq RIza berpotensi menimbulkan perpecahan umat dan
melukai perasaan dan amaliah serta tradisi kalangan ahlussunnah wal
jamaah. Tradisi keagamaan masyarakat yang sudah mengakar ratusan tahun,
dicaci dan bahkan dianggap bid'ah dan sesat.
"Bahkan umat yang tidak mengikuti seperti isi ceramahnya Syafiq Riza,
tidak berhak menjadi ahli surga. Ajaran seperti ini meresahkan
masayrakat," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Gasper meminta panitia penyelenggara agar membatalkan
ceramahnya Syafiq Riza dan tidak mendatangkan penceramah wahabi
lainnya. Jika tuntutan ini ditolak, maka warga mengancam akan berbuat
onar dengan menyeret penceramah keluar dari dalam masjid.
(sumber: TIMESINDONESIA)